Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan sifat , keadaan, nilai, dan norma yang dimiliki setiap anggota Gerakan Pramuka yang dicita-citakan oleh Gerakan Pramuka. lambang Pramuka diciptakan oleh Soenardjo Atmodipuro, seorang pembina pramuka yang aktif bekerja sebagai pegawai tinggi Departemen Pertanian. Pencipta lambang Pramuka ini lahir pada tanggal 29 Februari 1903 di Blora dan meninggal pada tanggal 31 Mei 1979. Lambang Gerakan Pramuka ini digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961 pada panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia yang dianugrahkan kepada Gerakan Pramuka. Pemaparan Lambang Gerakan Pramuka ditetapkan dalam Surat Keputusan Nasional Nomor 06/KN/72 tentang Lambang Pramuka.
berdasarkan SK Kwarnas Nomor 06/KN/72 lambang Gerakan Pramuka adalah Silhouette Tunas Kelapa. Lambang ini digunakan pada berbagai perlengkapan Pramuka, seperti bendera, panji, papan nama, dan tanda pengenal.
Tunas kelapa dipilih sebagai lambang Gerakan Pramuka karena memiliki beberapa makna, di antaranya:
a. Tunas bangsa Indonesia
Tunas kelapa melambangkan bahwa setiap anggota Pramuka merupakan tunas bangsa Indonesia.
b. Pohon serbaguna
Pohon kelapa atau nyiur merupakan tumbuhan yang serbaguna, sehingga setiap Pramuka merupakan manusia berguna yang membaktikan diri untuk kepentingan bangsa dan negara.
c. Tumbuh di mana saja
Nyiur dapat tumbuh di mana saja, sehingga setiap Pramuka mampu menyesuaikan diri di dalam masyarakat.
d. Tahan lama
Buah nyiur mampu bertahan lama di segala situasi dan kondisi, sehingga setiap Pramuka sehat dan kuat, baik jasmani maupun rohani.
e. Tumbuh menjulang
Nyiur dapat tumbuh menjulang ke atas, sehingga setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi, lurus, dan tidak mudah terombang-ambing.
f. Akar kuat
Akar nyiur memiliki sifat yang kuat di dalam tanah, sehingga setiap Pramuka memiliki tekad dan keyakinan yang kuat.
Sesuai dengan lampiran SK Kwarnas Nomor 06/ KN/1972 yang mana tunas kelapa memiliki 6 kiasan yaitu :
SATU :Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti : penduduk aseli yang pertama, yang menurunkan generasi baru.Jadi lambang buah Nyiur yang tumbuh itumengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia
DUA : Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun djuga. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
TIGA: Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya.Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masjarakat dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
EMPAT: Nyiur bertumbuh menjulang luruske atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia.Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus jakni yang mulia dan djudjur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
LIMA: Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan kejakinan tiap Pramuka mempunjai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnyauntuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanja.
ENAM: Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Penggunaan
1. Lambang Gerakan Pramuka dapat digunakan antara lain pada Panji, Bendera, Papan Nama, Kwartir dan Satuan, Tanda Pengenal dan Alat Administrasi Gerakan Pramuka.
2. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingat dan menanamkan pada setiap Anggota Gerakan Pramuka, agar memiliki sifat dan keadaan seperti arti kiasan lambang tunas kelapa itu.